Dalam suatu obrolan antara teman saya dan saya dalam suatu acara, tidak sengaja kami menuju topik yang agak bias dibilang ‘sliwer’ dari topic pembicaraan awal yang membicarakan masalah fisika menjadi masalah ‘PIJAT’. Hahaha :D
Lalu, apa sih pertanyaannya ?
Dia bertanya seperti ini , “As, kenapa yaa orang kalau dipijat terasa enak? Terus, siapa ya yang nemuin pijat itu? Kreatip banget yaa orangnya.”
Aku sebenernya mau jawab “Ga tau, soal itu bukan urusan gue -_- Tanya aja sama otak loe yang ngrasain. Dikira gue ahli pijat apa yee? Gue nggak punya tampang ahli pijat sedikitpun, gue juga ga pake kacamata item dan gue juga ngga bakalan bawa minyak kemana-mana” Tapi, setelah aku fikir lagi, dan melihat apa yang ada di buku, saya pun menjawab begini : *sambil baca buku teori kepijatan #loh(?)*
Memang betul Nis, bila badan kita dipijat itu terasa enak. Apalagi kalau badan kita sedang pegal –pegal, linu, dan lelah. Nah, mengapa bias demikian? Ya, pijatan itu bias mengendurkan otot, memperlancar peredaran darah dan mengurangi rasa stress. If you feel stress after test maybe, kamu bisa menggunakan terapi pijat ini untuk mengurangi stress kamu. Tentu, pemijatan atau pengurutan tidak boleh dilakukan dengan terlalu keras. Wah, bisa-bisa malah sakit. Dengan pijatan yang pas, maka badan jadi terasa nyaman. Biasanya si pemijat menggunakan minyak atau balsam tertentu untuk menyelesaikan tugasnya. Pijat bahkan boleh dilakukan oleh seluruh usia loh, dari bayi sampai orang ddewasa. Orang matipun juga boleh adong kiyeng . Penemu pijat tidak diketahui secara pasti. Namun pijat sudah ada sejak zaman Mesir, Yunani, dan China kuno. Jadi, umurnya telah berabad-abad. Bahkan dulu, pijat dikombinasikan dengan aroma terapi, yaitu dengan mengoleskan wewangian dari bunga-bunga, biji-bijian, dan kayu-kayu tertentu. Khusus di China, sudah lama dikembangkan akupresur (Akupuntur tanpa jarum). Ahli akupresur akan menekan dengan ujung ujung jarinya di titik titik tertentu pada tubuh pasiennya.
Engga puas dengan jawabanku di masalah teori kepijatan yang memang bukan bidang gue, dia Tanya lagi ! Dan sekarang bukan masalah pijat memijat, dia malah Tanya teori ke’untu’an (gigi) . “Oooooh, oh ya as, gimana yah sejarah sikat gigi ? Terus yang nyiptain sikat gigi itu siapa yaa?”
Hah ? tampang gue emangnya bener-bener kaya mbak mbak sales pepsodent yaa? Apa Formula ? apa Sensodyne apa apa sih ??? Ngejak rebut banget -,- terpaksa aku jawab setau gue. Masalahnya saat ini, gue ga bawa soal buku ke’untu’an itu . *Jawab sebisanya*
Sejak dahulu kala, orang telah memperhatikan kesehatan gigi dan mulut. Mereka merasakan bahwa setelah makan gigi dan mulut bisa kotor, juga berbau. Berkumur saja rasanya belum cukup. Maka, gigi dan mulut memang secara rutin harus dibersihkan. Khusus untuk membersihkan gigi, pada zaman dahulu alat yang digunakan masih sangat sederhana. Ada yang terbuat dari ranting pohon, bulu burung, Tulang binatang, dan sebagainya. Orang China dan Arab kuno telah menggunakan ranting atau akar tumbuh-tumbuhan yang diberi antiseptic untuk menyikat gigi. Kemudian pada tahun 1780, seorang Inggris yang bernama William Addis mulai membuat sikat gigi secara masal. Ternyata sikat gigi sangat berguna dan diperlukan. Seratus tahun kemudian, sikat gigi juga diproduksi di Amerika Serikat. Semua itu merupakan perkembangan dari yang telah ditemukan oleh William Addis sebelumnya.
Dia Cuma menjawab “oooooooooooooooohhhhh”
Sialan -__________-
Pages
Waktu
Kalender
Pengikut
Mengenai Saya
Lencana Facebook
Blog Archive
Diberdayakan oleh Blogger.
Terima Kasih Telah Berkunjung



0 komentar:
Posting Komentar